يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا
قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan"
(Q.S Al Hasyr/18)
Ayat di atas merupakan ayat yang sering saya dengar ketika sholat berjamaah di masjid manapun. Pertama kali saya mendengar ayat ini (yang saya ingat) adalah ketika saya masih di bangku SMP. Bidzinillah SMP saya di Islamic Boarding School alias pondok dan ketika pimpinan pondok yang bernama ustadz Ali Imron memimpin sholat berjamaah hampir selalu mambacakan lembar terakhir dari surat Al Hasyr dan dilembar inilah ayat di atas berada.
Ayat di atas secara lugas memerintahkan umat muslin yang "merasa" beriman untuk bertakwa kepada Allah yakni menjalankan SEMUA perintahnya dan tidak melakukan SEMUA larangan-Nya. Selain perintah untuk bertakwa, ayat tersebut mengajarkan kita untuk menjadi orang cerdas yakni orang yang selalu memeprsiapkan bekal untuk masa depannya (baca:MATI).
Kita tahu dan paham bahwa kita semua akan mati sebagaimana ayat yang berbunyi:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."
(Q.S Al Anbiya'/35)
Ayat diatas secara terang-terangan dan lugas mengatakan bahwa setiap yang berjiwa termasuk kita PASTI akan merasakan mati. Dalam hal ini kita dapat mengganti istilah kematian dengan masa depan yang PASTI akan terjadi tidak mungkin tidak. Dan orang mukmin yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan bekal untuk masa depannya yang satu ini sebagai mana hadits rasul.
Posting Komentar